Dewasa ini bahasa Inggris kian menjadi
tren. Di berbagai produk, gedung sekolah, gedung pemerintahan, bahkan nama
program pemerintah pun dalam bahasa Inggris. Ada apa ini? Apakah pengaruh
globalisasi sudah sedemikian rupa? Lantas, bagaimana bahasa Indonesia nanti?
Orang lebih merasa keren ketika dia
menulis atau berbicara dalam bahasa Inggris. Produsen-produsen pun juga
demikian. Seolah sudah “dikomando”, mereka berbondong-bondong menamakan produk
mereka dalam bahasa Inggris. Bahkan pemerintah pun meluncurkan berbagai program
dalam bahasa Inggris, seperti e-KTP, e-Governement, dan lain-lain.
Pemberlakuan Bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar dalam sekolah negeri bertaraf internasional juga dinilai tidak
berdampak pada kualitas murid. Alih-alih meningkatkan kualitas, malah
pendidikan melanggar konstitusi dan melunturkan semangat nasionalisme dari generasi
muda.
Menurut peneliti Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini, siswa yang
bisa berbahasa Inggris dengan lancar tidak menunjukkan kualitas ilmu pengetahuan siswa. Sebab mutu pendidikan ditentukan banyak hal, sedangkan bahasa hanyalah alat pengantar saja. Mirisnya, menurut Asvi, Bahasa Inggris di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) diterapkan sebagai bahasa baku dalam peraturan tertulis.
bisa berbahasa Inggris dengan lancar tidak menunjukkan kualitas ilmu pengetahuan siswa. Sebab mutu pendidikan ditentukan banyak hal, sedangkan bahasa hanyalah alat pengantar saja. Mirisnya, menurut Asvi, Bahasa Inggris di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) diterapkan sebagai bahasa baku dalam peraturan tertulis.
Dalam UUD 1945 pasal 31 dan 32 jelas
menyatakan Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Sehingga sangat
janggal pendidikan sebagai sarana penanaman nilai-nilai kebudayaan bangsa malah
digeser oleh bahasa asing.
Mau sampai kapan bahasa
Inggris terus “menghantui” negeri ini? Bagaimana dengan nasib bahasa Indonesia?
Apakah suatu saat nanti bahasa Inggris akan menjadi bahasa nasional Indonesia
selain bahasa Indonesia? Perhatikan saja beberapa tahun ke depan.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.